Nora Ephron - I Feel Bad About My Neck
Suka tidak suka, kita akan menjadi tua. Tubuh tidak lagi sama, kulit mulai mengendur, rambut rontok, dan leher -biasanya bergelambir dan sulit untuk ditutupi. topik yang sering kita hindari ini justru digarap dengan penuh humor oleh Nora Ephron, penulis, jurnalis, sekaligus sutradara film legendaris (When Harry Met Sally, You've Got Mail). Ephron dikenal dengan gaya menulisnya yang jenaka, tajam, dan tanpa basa-basi.
Dalam bukunya I Feel Bad About My Neck: And Other Thoughts on Being a Woman, ia menulis kumpulan esai tentang kehidupan perempuan paruh baya: rasa kehilangan, anak-anak yang tumbuh lalu pergi, hingga kegelisahan kecil yang remeh tapi nyata - seperti obsesi pada tas tangan. namun, jangan bayangkan tulisannya berat dan muram. Ephron justru mengajak kita menertawakan hal-hal yang biasanya membuat perempuan resah.
Yang membuat saya jatuh hati adalah, cara bertuturnya yang ringan, namun cerdas. Ia tidak menutupi kekurangan, malah menjadikannya bahan cerita yang menggelitik. Di balik humor yang segar, terselip renungan pahit tentang waktu, kehilangan, dan kematian. Dalam satu esai, kita bisa tertawa, lalu tiba-tiba tercekat karena kalimatnya menohok.
Buku ini terasa seperti pelukan hangat bagi siapa saja yang sedang berhadapan dengan usia. Ephron mengingatkan kita bahwa menua memang tak terhindarkan, tapi bukan berarti harus disesali. Kita bisa menyambutnya dengan tawa, dengan cerita, bahkan dengan sedikit sarkasme.
Singkaktnya, I Feel bad About My Neck adalah buku yang membuat kita merasa ditemani. Sebuah bacaan yang akan membuat perempuan - dan siapa saja yang khawatir menua- bernapas lega: ternyata keresahan dan kekhaatiran ini milik kita bersama.
Comments
Post a Comment